Bank Sampah Desa Sukorejo

 Bank Sampah Desa Sukorejo, Sringatun: Maju Terus Pantang Mundur



    Badan Usaha milik desa (BUMDES) Desa Sukorejo kembangkan Bank sampah dan terus produktif ciptakan inovasi dari bahan barang yang sudah tidak layak pakai yang bisa di daur ulang. Produk yang di hasilkan bermacam-macam, mulai dari tas, dompet, dan lain-lain.

    Bank sampah ini mulai dirilis sejak tahun 2019 akhir. Dimana yang sekarang di ketuai oleh Bu Sringatun dan sekarang sudah memiliki anggota sekitar 300 orang.

    Harga dari produk itu bervariasi, mulai dari Rp. 70.000 sampai Rp. 150.000. Uniknya, keahlian mendaur ulang ini tidak melalui pelatihan, tapi otodidak langsung.

    “Karya yang dihasilkan sementara sekarang masih berupa dompet, tas kecil dan besar. Dan Penjualanya melalui media sosial dan mulut kemulut,” ungkap Robiatin, salah satu anggota.

    Dia menjelaskan bahwa penjualan sudah banyak, satu bulan bisa terjual sampai 5 produk lebih. Apalagi jika ada hajatan pernikahan. Omset kotor perbulan hampir mencapai 12 juta lebih.

    Harus maju terus pantang mundur. Jikalau ada bantuan dari semua elemen kita terima dengan baik,” ujar Sringatun, ketua Bank Desa Sukorejo.

    Dia menjelaskan bahwa sistem pengelolaan sampah ini dari masyarakat, kemudian di kumpulkan di pos setiap dusun. Jika sudah terkumpul nantinya di ambil, kemudian di pilah. Yang bisa di daur ulang di daur ulang dan yang tidak bisa di daur ulang di jual.

    Henriguh, Direktur BUMDES Desa Sukorejo mengungkapkan bahwa nantinya ada program hari sampah setiap bulan. Itu nantinya diharapkan pada saat bayar llembar kerja siswa (LKS) bisa dikurangi dari hasil tabungan sampah siswa.


                                        Tas Besar                                                                 Tas Kecil

                        

Munawir Muslih

0 Komentar